Rabu, 20 Februari 2013

Hipertiroid

Tirotoksikosis adalah sindroma klinis yang terjadi akibat hormon tiroid : tiroksin atau triiodotironin yang beredar berlebihan, berbeda dengan hipertiroidisme yang merupakan akibat berlebihnya sintesa dan pelepasan hormon tiroid oleh kelenjar tiroid. Penyebab utama tirotoksikosis adalah hipertiroidisme yang disebabkan oleh penyakit Grave, struma toksik multinodular dan adenoma toksik. Penyebab lainnya dapat dilihat pada tabel 1.

Penyebab Tirotoksikosis
Hipertiroidisme primer
       Penyakit Grave
       Toksik multinodular goiter
       Toksik adenoma
       Metastase karsinoma tiroid
       Mutasi TSH reseptor
       Struma ovarii
       Obat : kelebihan yodium
Tirotoksikosis tanpa hipertiroidisme
        Tiroiditis subakut
        Tiroiditis silent
        Tirotoksikosis fasctitia
        Destruksi tiroid oleh amiodaron, radiasi, infark, adenoma
Hipertiroidisme sekunder
         Adenoma pituitary yang mensekresi TSH
         Sindrom resistensi hormon tiroid
         Tirotoksikosis gestasional
Tabel 1. Penyebab Tirotoksikosis

Gambaran tirotoksikosis pada umumnya tidak tergantung penyebabnya. Meskipun keadaan-keadaan tertentu yang menyertai dapat menunjukkan penyebab tirotoksikosis tersebut. 

Gejala tirotoksikosis umum adalah gugup, lekas lelah, lemah badan, perspirasi yang berlebihan, intoleransi terhadap panas, tremor, hiperaktivitas, palpitasi, nafsu makan biasanya meningkat, berat badan yang menurun, sukar tidur dan gangguan menstruasi. 

Tanda tirotoksikosis ialah hiperkinetis, takikardia, atau aritmia kordis. Hipertensi sistolik, tekanan nadi yang tinggi kulit yang halus, hangat lembab, tremor, hiperfleksi, serta kelemahan otot. Disamping itu dapat dijumpai gejala dan tanda lain pada organ-organ tubuh lain yang tidak selalu dijumpai pada setiap penderita. 

Gejala
Tanda
Hiperaktivitas, iritabilitas, disforia
Banyak keringat
Palpitasi
Cepat lelah dan lemah badan
Berat badan menurun dengan nafsu makan meningkat
Diare
Poliuria
Oligomenorea, libido menurun

Takikardia, fibrilasi atrium
Tremor
Struma
Kulit lembab dan basah
Kelemahan otot, miopati proksimal
Lid retarction atau lid lag
Gimekomastia
Tabel 2. Gejala dan Tanda Tirotoksikosis

Kadar hormon tiroid yang tinggi akan menyebabkan peningkatan efek kerja hormon tersebut, yaitu dalam hal kalorigenesis, metabolisme pada umumnya, sistem kardiovaskuler, dan efek terhadap hipofisis. Apabila gejala dan tanda yang dapat timbul pada tirotoksikosis ini berdiri sendiri-sendiri, keadaan tersebut tidak spesifik. Tapi apabila terdapat suatu kumpulan atau kombinasi, dapat merupakan gambaran klinis yang khas tirotoksikosis. Untuk menegakkan diagnosis dengan tepat dan terpercaya, Crooks (1959) membuat suatu indeks diagnostik yaitu Indeks Wayne, yang dibuat untuk menjaga objektivitas dalam penegakan diagnosis.

Tabel 3. Indeks Wayne

Pada tirotoksikosis biasanya terdapat kenaikan kadar T4 dan atau T3, serta penurunan TSH. Tapi perlu diperhatikan, pada beberapa keadaan seperti kehamilan. Kadar hormon tiroid total mungkin meninggi, padahal fungsi tiroid masih normal. Dalam hal ini, perlu ditentukan adalah kadar tiroid bebas. 

Angka penangkapan iodium atau radioaktif iodine uptake. (RAIU) menunjukkan aktivitas sel parenkim tiroid dalam menangkap iodium. Hasilnya dapat membedakan beberapa keadaan tirotoksikosis yaitu : angkanya tinggi pada struma difusa, uni nodosa, dan multinodosa toksik, dan rendah pada tiroiditis dan tirotoksikosis iatrogenik. 

Adapun alur pemeriksaan laboratorium pada struma dapat dilihat pada bagan berikut.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar