Minggu, 17 Februari 2013

Kasus HSP

Henoch-Schonlein Purpura pada laki-laki muda 
dengan komplikasi hematemesis dan gagal ginjal kronis 

Pendahuluan. Beberapa kasus vaskulitis kadang sulit terdiagnosa maupun misdiagnosis dan beberapa datang dengan keadaan yang berat hingga mengancam jiwa. Kasus ini menarik untuk dibahas karena merupakan kasus jarang dengan permalasahan hematemesis dan gagal ginjal kronis. 

Kasus. Pada kasus ini dibahas seorang laki-laki usia 21 tahun datang dengan keluhan nyeri ulu hati sejak 1 minggu sebelum masuk rumah sakit. Keluhan disertai mual-mual, dan muntah berwarna hitam, bercampur sisa makanan. Ada keluhan panas badan, gusi berdarah saat sikat gigi, timbul bintik-bintik kemerahan diseluruh tubuh dan di telapak tangan, dirasakan hilang timbul, tidak ada gatal-gatal, panas maupun nyeri pada tempat bercak tersebut. Bintik-bintik hilang timbul ketika penderita berusia sekitar 17 tahun. Ada riwayat sering nyeri sendi, pegal-pegal, tanpa bengkak di sendi. Pada pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 160/100 mmHg, nadi=HR: 90x/mnt, R=20x/mnt, S=36,70C. Pada kulit tampak ptekiae dan palpable purpura. Konjungtiva tidak anemis. Ada nyeri tekan epigastrium. Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan Hemoglobin=10,1 g/dl, Hematokrit=29 %, Lekosit=19.900 /mm3, Trombosit=418.000/mm3, Ureum=140 mg/dl, Kreatinin=4,68 mg/dl, Diff count 0/0/0/80/16/4. Urine : BJ 1,020/ protein (+++) / reduksi (-)/ bilirubin (-)/ urobilinogen <1/ nitrit (+)/ eri banyak/ leko banyak/ silinder (+)/ kristal (+) amorf. Penderita didiagnosa Henoch-Schonlein Purpura (HSP), infeksi saluran kemih (ISK), Chronic Kidney Disease (CKD) e.c HSP. Terapi yang diberikan MP 1 mg/kgBB/PO, omeprazole 2x20 mg/PO, antibiotik: ciprofloksasin 2x500 mg/PO, amlodipine 1x5 mg/PO. Setelah infeksi teratasi diberikan pulse siklofosfamid. Penderita dirawat selama 10 hari dan pulang dengan kondisi perbaikan, pulse siklofosfamid dilanjutkan di poliklinik. 

Diskusi. Pasien ini diagnosis HSP berdasarkan kriteria EULAR/PRES 2006, atas dasar: Kriteria wajib: Purpura yang dapat diraba, ditambah adanya >1 diantara kondisi berikut: nyeri abdomen yang difus, bukti histology adanya predominan deposisi IgA, arthritis atau athralgia, keterlibatan ginjal (hematuria maupun proteinuria) 

Kesimpulan. Pada kasus ini dibahas seorang laki-laki usia 21 tahun dengan diagnosis HSP dengan komplikasi hematemesis dan gagal ginjal kronis (CKD). Penderita dirawat selama 10 hari diberikan terapi MP 1 mg/kgBB, omeprazole 2x20 mg/PO. Setelah infeksi teratasi diberikan pulse siklofosfamid dan pulang dengan kondisi perbaikan. Pasien ini diagnosis HSP berdasarkan kriteria EULAR/PRES 2006 

Kata kunci: Henoch-Schonlein Purpura, HSP, vaskulitis



Related Post

Tidak ada komentar:

Posting Komentar